facebook

facebook https://mobile.facebook.com/suharsono.andhap.asor?ref_component=mbasic_home_header&ref_pag

instagram @suharsono_andhap_asor

Kamis, 10 Maret 2016

Candi belahan. Candi gunung gangsir. Candi pari

   Tanggal 9 maret 2016 di hari ini yang lain pada sibuk tentang GMT apa daya aku yang sibuk mempersiapkan diri pergi melihat keindahan ukiran masalalu yang sampai sekarang masih bisa kita temui sampai sekarang. Jam neunjukan jam 9 pagi aku berangkat menuju arah ngoro mojokerto. Mengambil sang pujaan hati yang mau ikut bersamaku untuk bernostagia tentang sejarah kita. Ku geber sepedah CB ku melewati panasnya aspal dan ramainya jalanan. Tak terlalu kencang tapi konsisten terjaga dalam keadaan yang sama. Ada yang berbeda saat aku berhenti di perempatan sebelah alun alun sidoarjo. Aku berfikir, ini adalah kota yang besar tapi kenapa banjir bisa menumpang padamu ? Dan pertanyaan kali ini bisa terjawab setelah aku pergi ke candi pari porong sidoarjo. Banjir biarlan banjir, masa bodoh dengan kotamu ini bro.
   Jam 10 pagi aku sudah sampai d ngoro dan mulai melanjudkan perjalan ke situs terdekat dari ngoro yaitu candi belahan sumber tetek. Sebelum melanjudkan perjalanan ku sempatakan untuk berhenti d indomaret depan pos brimop watukosek. Untuk beli air dan menyatap bekal yang sudah di siapakan oleh kekasih tercinta. Kebiasan ini sudah kami lakukan dari dulu. Bawa bekal. Selain irit juga biar bisa mengetes apakah dia bisa memasak apa nggak ? Setelah kami selesai makan kita lanjudkan perjalanan dengan bermodal googlemap. Apa yang terjadi ? Kami memang masuk dalam jalan yang benar, sangat benar sekali. Tapi apa daya google map tak bisa tau jalan tersebut bermedan bagaimana dan berbentuk apa. Jalanannya makadam dan batako, jalan akses truk besar besar untuk mengambil pasir dari gunung penangguangan. Kami banyak berpapasan dengan truk besar besar. Wau medan yang sulit tapi membuat kami terpukau di balik banyaknya area tambang pasir d sana. Terdapat keindahan yang menurut kami cukup asik Hahahaha. Setelah melewati jalan yang sulit itu. Kami tiba d jalan beraspal, tapi sempit, cukup untuk satu mobil saja. Wauuuu. Ekstrim. Kami melewati jalan leter S dengan tanjakan yang tinggi, gigi satu wauuu serem bro. Dari atas jalan pemandangan sangat bagus, hamparan sawah yang ijo royo royo, indah menawan yang membuatku ingat tentang candi belahan. Akhirnya kami sampai di candi belahan sumber tetek, parkir, nulis buku tamu pakai dana sukarela. Hal pertama yang terpikiran dari candi belahan adalah. Candi ini begitu indah, asri, sejuk, dan menenangkan hati. Candi belahan mengingatkanku kepada patung airlangga garuda yang berada di museum majapahit di trowulan. Sayang gak boleh di protet, tak apalah hahaha.
   Setelah beberapa lama kami d candi belahan. Kami melanjudkan perjalan ke candi gunung gangsir. Di beji pasuruan. Kami lewat bunderan apolo, trus ketimur. Setelah sampai di sana candinya tutup. Hahahahaha. Apes betul nich. Tapi tak apa apa lah. Kurang beruntung kayaknya. Karena rasa yang belum puas kami memutuskan ke candi pari porong sidoarjo. Perjalan lagi. Hecm ini perjalan yang cukup susah menurut saya. Hahahahah karena apa ? Jam menunjukan jam 12-13 pas panas panasnya wau. D bawah terik matahari yang menyengat, kami melaju jauh meninggalkan candi gunung gangsir beji pasuruan menuju porong. Hach Capek bro istirahat dulu d indomaret arteri porong. Hahahaha cukup lama bro sampai jam 14an. Trus kami melanjudkan perjalan ke candi pari. Hahahahaha ada hal yang cukup membuat hati ini teriris bro. Hal yang ganjil dan menurutku itu sangat tak berguna. Banyak sampah yang tergeletak d pinggir jalan. Sampah yang d bungkus plastik itu sangat banyak bro. Wauuuu luar biasa. Apa ini yang membuat sidoarjo banjir. Mungkin saja. Hechhhhh. Biarlah masalah ini menjadi tanggung jawab manusianya. Kita hanya bisa bantu doa saja semoga Allah memberikan anugrah-Nya kepada kita semua. Kita lanjudkan ke candi pari. Wauuuuu kita sampai brooo. Candinya kayak candi gunung gangsir besar juga. Hahahahahh tapi candinya juga tutup. Wkwkwkwkwk sial benar hari ini.  Setelah beristarat cukup d pendopo d sebelah candi pari sambil makan bakso. Kami melajudkan untuk pulang ke ngoro nganterin nyonya tersayang. Wkwkwk kami lewat krembong menuju ngoro. Dan mau mampir ke candi bangkal ngoro mojokerto sudah sore. Hach. Besok kapan kapan aja kita lanjudkan perjalannya. Hach lelah bro. Tapi kelelahan ini terbayar sudah dengan pengalaman menjelah ini.

Terimakasih kepada Allah Yang meridhoi kita dan googlemap.com yang telah membatu kami menemukan tempat baru. Wkwkwkkwk

Foto 1 jalan makadam berpasir batako menuju candi belahan.

Foto 2 candi belahan sumber tetek ngempol pasuruan

Foto 3 candi gunung gangsir beji pasuruan

Foto 4 candi pari porong sidoarjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar